1. Transportasi rantai dingin:
-Transportasi berpendingin: Sebagian besar vaksin dan beberapa produk farmasi sensitif perlu diangkut dalam kisaran suhu 2°C hingga 8°C. Kontrol suhu ini dapat mencegah pembusukan atau kegagalan vaksin.
-Transportasi beku: Beberapa vaksin dan produk biologis perlu diangkut dan disimpan pada suhu yang lebih rendah (biasanya -20 ° C atau lebih rendah) untuk menjaga stabilitasnya.
2. Wadah dan bahan pengemas khusus:
-Gunakan wadah khusus dengan fungsi pengatur suhu, seperti kotak berpendingin, freezer, atau kemasan berinsulasi dengan es kering dan cairan pendingin, untuk menjaga suhu yang sesuai.
-Beberapa produk yang sangat sensitif mungkin juga perlu disimpan dan diangkut dalam lingkungan nitrogen.
3. Sistem pemantauan dan pelacakan:
-Gunakan perekam suhu atau sistem pemantauan suhu waktu nyata selama transportasi untuk memastikan bahwa kontrol suhu seluruh rantai memenuhi standar.
-Pemantauan proses transportasi secara real-time melalui sistem pelacakan GPS memastikan keamanan dan ketepatan waktu transportasi.
4. Kepatuhan terhadap peraturan dan standar:
-Mematuhi secara ketat undang-undang dan peraturan berbagai negara dan wilayah mengenai pengangkutan obat-obatan dan vaksin.
-Mematuhi prinsip-prinsip panduan dan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan organisasi internasional terkait lainnya.
5. Layanan logistik profesional:
-Memanfaatkan perusahaan logistik farmasi profesional untuk transportasi, yang biasanya memiliki fasilitas transportasi dan penyimpanan berstandar tinggi, serta karyawan yang terlatih, untuk memastikan keamanan produk selama transportasi dan kepatuhan terhadap kondisi yang ditentukan.
Melalui metode di atas, efektivitas dan keamanan vaksin dan produk farmasi dapat dipastikan semaksimal mungkin sebelum mencapai tujuan, dan menghindari masalah kualitas yang disebabkan oleh transportasi yang tidak tepat.
Waktu posting: 20 Juni-2024